Rabu, 28 Mei 2014

STYROFOAM



Gabus??! Sudah tidak asing lagi bagi kita, karena hampir semua orang pernah menggunakan atau pernah melihatnya. Gabus kata lain dari Styrofoam, terdapat banya istilah stryofoam yang beredar di masyarakat Indonesia ada yang menyebut styrofoam, stereofoam,stirofoam,stereofom,stirofom,gabus bahkan busa.

Pemakaian Styrofoam banyak sekali digunakan masyarakat kita di berbagai bidang dan kalangan. Bagi para penjual makanan sebagai pembungkus makanan kelebihanya tidak mudah bocor, praktis dan ringan juga tidak berbahaya (???) . Bagi Desainer digunakan karena bahannya yang ringan, mudah diatur, dibentuk, dibawa serta ditunjang dengan harganya yang murah, sangat cocok untuk bahan dekorasi (decoration), maket, insulasi. Styrofoam juga banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya, untuk pelindung  pengepakan (packaging).

Tetapi dibalik semua keunggulan itu dapat menimbulkan kerugian yang sangat merugikan bagim manusia dan alam. Styrofoam adalah sampah yang sulit hancur oleh tanah, selain itu bisa menjasi media untuk timbulnya penyakit. Bila ditinjau dari faktor alam atau lingkungan, stryrofaoam berbahaya karena bila sampahnya terus menumpuk dan tidak ada upaya mendaur ulang maka akan dapat menimbulkan timbunan sampah yang suluit diurai.

Banyaknya sampah kemasan makanan atau bekas packing barang elektronik ini menjadi masalah karena styrofoam bukan barang yang bisa didaur ulang, seperti gelas, kertas atau metal, yang dapat didaur ulang menjadi material mentah untuk dibuat kembali menjadi barang serupa.Stryrofoam tidak bio-degradable atau tidak bisa hancur oleh microrganisme  di udara dan didalam tanah. Coba perhatikan sampai ini tidak akan berubah selama bertahun-tahun ( seperti plastik ). Bandel juga styrofoam ini ya !.


Untuk menghancurkan sampah Styrofoam ini dengan cara dibakar??

Pertimbangkan masak-masak bila ingin membakar styrofoam, sebab bahan ini mengandung Chlorofluorocarbon (CFC) didalamnya. Bahan tersebut akan ikut terbakar dan melayang di angkasa. Terlalu banyak CFC di mukas bumi ini bisa merusak lapisan Ozon di atfosfer bumi. Styrofom yang dibakar dapat menghasilkan gas karbon dioksida dan bahkan gas karbon monoksida yang sangat berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Belum ada cara yang aman dan efektif untuk memecahkan masalah menumpuknya sampah styrofoam yang tidak bisa hancur ini.


Jika kita sudah terlanjur memiliki stryrofoam, sebaiknya disimpan baik-baik. Usahakan membuang styrofoam setelah dipikir masak-masak dan tak ada kegunaanya lagi atau diubah bentuknya untuk barang yang unik.


Banyak kreasi yang bisa dilakukan menuangkan ide, khayalan dan imajinasi yang bisa menghasilkan rupiah tambahan, dari sampah styrofoam ini. Lihat saja hasil kreasi teman-teman yang inovatif dan kreatif, menjadikan segalanya menjadi indah dan menguntungkan. Misalnya denganmemanfaatkan strofoam untuk mainan anak-anak, hisan dinding, pot bunga dan lain-lain. Dengan warna-warna yang indah dan bentuk bentuk yang unik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar