Sabtu, 31 Mei 2014

DAUN SIRSAK


Limbah daun yang bagi sebagian orang tak berguna, justru sangat bermanfaat bagi mereka yang terampil. Di Gresik Jawa Timur, seorang pensiunan guru mampu menyulap daun Sirsak menjadi kerajinan bunga hias yang bernilai ekonomi tinggi. Alhasil, hobinya pada hiasan bunga, bisa menjadi tumpuan hidup keluarga, justru di saat sedang menjalani hari tua.

Adalah ibu Wine Hatiyah (67 tahun,) seorang pensiunan guru Sekolah Dasar, warga Jalan Usman Sadar 13 A Nomor 3 Kecamatan Kota Gresik yang berhasil memanfaatkan limbah daun Sirsak menjadi aneka kerajinan bunga hias. Di saat menjalani masa tua, ibu 3 orang anak ini, justru mampu berkreasi sambil menyalurkan hobinya pada hiasan bunga.

Daun Sirsak di peroleh ibu Wine dari pohon Sirsak yang tumbuh di pekarangan rumahnya. Namun, tidak semua daun Sirsak bisa di manfaatkan untuk hiasan bunga. Yang dibutuhkan adalah daun yang tua dan memiliki struktur serat yang bagus, sehingga bisa menambah keindahan bunga dan terlebih lagi tahan lama.

Daun yang sudah di petik, kemudian di rendam selama 20 hari dalam sebuah ember berisi air bersih, hingga hijau daun hilang akibat proses pembusukan. Daun yang sudah berwarna cokelat keputihan selanjutnya di jemur di bawah terik matahari hingga kering.

Tahapan selanjutnya adalah proses pewarnaan dengan mencelupkan daun Sirsak kedalam panci berisi zat pewarna yang telah di panaskan di atas sebuah kompor. Agar menghasilkan kualitas warna yang bagus, api kompor di nyalakan tidak terlalu besar. Aneka jenis warna, bisa di uji coba dalam proses ini dengan mencampur berbagai jenis warna hingga menghasilkan warna ideal.


Setelah itu, barulah memasuki tahap akhir, yakni merangkai daun Sirsak pada sebuah kawat yang telah di lapisi kertas hingga menjadi kuntum hiasan bunga yang indah. Gunga-bunga ini selanjutnya di satukan dalam sebuah pot, yang di padukan dengan berbagai aneka bunga yang berwarna warni.

Kendala pengembangan usahanya yang telah di rintis ibu Wine sejak 7 tahun ini adalah minimnya tangan terampil yang telaten. Karena semua proses pembuatan bunga di butuhkan ketelatenan. Tak jarang, jika sejumlah orang yang pernah mencoba membantu pembuatan bunga, tidak sanggup melanjutkannya.

Menurut ibu Wine, ide membuat bunga dari daun Sirsak adalah banyaknya daun Sirsak yang berserakan di samping rumahnya sehingga muncul ide memanfaatkannya untuk membuat hiasan bunga. Apalgi, struktur daun Sirsak cukuo indah dan kuat hingga mampu bertahan dalam kurun waktu lama. “Daun Sirsak sangat kuat. saya pernah menemukan daun sirsak yang di penuhi kotoran debu dengan kondisi daun masih bagus,” ujarnya.

Di samping membuat bunga dari limbah daun Sirsak, ibu Wine juga membuat aneka bunga hiasa dari berbagai limbah di sekitar rumahnya seperti daun jagung, kepompong ulat serta daun kupu-kupu. Aneka hiasan bunga dari berbagai jenis limbah dedaunan inilah yang menghiasai ruang tamu ibu Wine serta mampu menghidupi keluarganya beserta ke 8 orang karyawannya.

Berbagai jenis bunga karya ibu Wine adalah bunga Mawar, Melati, Poppy, Krisan dan lain sebagainya. Bunga-bunga ini di jual ke Surabaya serta bebagai kota besar lainnya di tanah air. Harga jual di hitung berdasarkan jumlah kuntum bunga dalam 1 pot yang rata-rata berkisar antara 10 Ribu hingga 13 Ribu Rupiah untuk setiap kuntum bunga tergantung keindahan dan tingkar kesulitan hiasan bunga. Biasanya, bunga hias ibu Wine di pesan untuk kado pernikahan, ulang tahun serta Natal dan Tahun Baru.

Bagi Wine Hatiyah, masa tua bukanlah masa istirahat atau bersenang-senang, melainkan adalah masa penuh kreatifitas setelah sekian lama sibuk dalam persaingan hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar