Sabtu, 31 Mei 2014

GELAS BEKAS

"Gelas Bekas Jangan Dibuang !" inilah kalimat yang sering terdengar dari warga di kecamatan Moyo Hilir saat ini. Begaimana tidak, kini warga sedang digandrungi oleh kebiasaan mengumpulkan gelas bekas minuman. Tapi, bukan berarti mereka berubah kebiasaan menjadi pemulung.
Gelas-gelas bekas ini nantinya akan diolah/dirangkai menjadi berbagai macam kerajinan unik yang sangat indah dan bernilai rupiah.



Setelah dirangkai menjadi lembaran
Bermula dari tangan terampil ibu-ibu di desa Moyo dan Moyo Mekar gelas-gelas bekas minuman seperti Teh Rio, Mount Tea, dan lain-lain kemudian diambil bagian atasnya (bagian mulut) kemudian dianyam menjadi lembaran-lembaran (seperti pada gambar). Lembaran-lembaran tersebut kemudian dirangkai lagi sehingga menjadi aneka macam kerajinan. Seperti tas, keranjang sayur, dompet, penutup galon, keranjang tempat cucian dan lain-lain.

Semula, hanya beberapa orang saja yang bisa membuat kerajinan ini. Namun, karena hasil dari kerajinan ini yang terlihat sangat unik dan pembuatannya pun tidak sulit. hampir semua ibu-ibu kini larut dan menekuni kegiatan ini. Ada ibu-ibu yang hanya membuat kerajinan untuk menjadi koleksi probadi saja ada pula yang mampu melihat peluang ini menjadi bernilai rupiah. Sebut saja Ibu Mariatil dan Suhaimi warga desa Moyo yang sangat tekun membuat kerajinan ini. Dari hasil kerajinannya mereka bisa memperoleh lima puluh ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah dari satu buah kerajinan keranjang berukuran sedang sampai keranjang ukuran besar. 
Gelas bekas diambil bagian atasnya
kemudian dirangkai menjadi lembaran
Untuk membuat satu keranjang saja, ia menghabiskan 100 hingga 150 gelas bekas saja. Gelas-gelas ini pun ia dapatkan dengan sangat mudah (awalnya). Karena setiap hari anaknya yang masih berusia sekolah selalu membawa pulang gelas bekas yang dipungut di jalan-jalan. Jika bahan sudah terkumpul, maka untuk merangkainya menjadi keranjang atau kerajinan lain hanya membutuhkan satu hingga dua hari saja. "Tapi,  sekarang gelas-gelas bekas tidak lagi sembarangan terlihat di jalanan karena menjadi incaran banyak orang, candanya".
Dari kerajinan barang bekas ini ternyata cukup menyita perhatian warga pada pameran pembangunan yang digelar bersama dengan Pestival Moyo beberapa waktu yang lalu. Terbukti dengan banyaknya tas/keranjang dari warga yang terjual pada stan PKK Kab. Sumbawa. Bahkan menurut informasi yang kami dapatkan kerajinan ini telah merambah hingga ke pulau lombok dan kabupaten lain di NTB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar