Salah satu bisnis dari bahan bekas atau kaleng soda ini dijalankan oleh Rosihariyati warga Pulo Gadung. Menurutnya, dua tahun lalu dia banyak melihat kaleng minuman soda hanya menjadi sampah yang tidak termanfaatkan.
"Banyak kita lihat kaleng-kaleng minuman soda itu tidak termanfaatkan, terbuang menjadi sampah bahkan sampah yang sulit terurai," kata Rosi, dikutip dari detikfinance.com.
Rosi pun memiliki ide bagaimana kaleng-kaleng tersebut bisa diolah menjadi kerajinan tangan yang lebih bernilai.
"Saya coba gunting kalengnya, membuatnya berbentuk lembaran-lembaran, kemudian tidak sengaja menggambar di atas lembaran almunium tadi, ternyata di balik lebaran tersebut muncul motif gambar timbul yang lebih bagus. Dari situ saya mulai fokus mengolah gambar dari ikon Jakarta monas, mobil, gambar-gambar lainnya," ujarnya.
Hasil gambar dari lembaran kaleng bekas tersebut kemudian dia bingkai dan menjadi lebih menarik.
"Cara buatnya tinggal menekan lembaran kaleng dengan sumpit kayu yang dilancipkan, membentuk suatu gambar, dibingkai, dijual dari Rp 500.000 sampai Rp 2,5 juta tergantung ukuran," ucapnya.
Rosi mengakui kerajinan kaleng ini baru dipasarkannya dari pameran ke pameran, dan belum memiliki toko khusus untuk memasarkan kerajinannya.
"Masih rumit pengerjaannya, semua hand made, bahkan kalau ada orang yang ingin memesan secara khusus desain yang diinginkan datang saja ke rumah," katanya.
Rosi mengakui sampai hari ini kerajinan dari kaleng ini belum dipatenkannya. "Iya ini belum sempat dipatenkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar